Dampak Lingkungan Akibat Emisi Karbon


  Dampak Lingkungan Akibat Emisi Karbon


                                                            Source by google

 

 Halo teman-teman ...

Seperti yang telah kita ketahui, Bumi merupakan satu-satunya planet yang memiliki kehidupan, planet biru yang kita kenal dengan sebutan Bumi mengalami pemanasan global yang mengakibatkan dampak buruk bagi kehidupan. Apa saja sih dampak buruk akibat pemanasan global? Dan apa saja upaya yang harus kita lakukan untuk mencegah terjadinya pemanasan global?  Yukk kita bahas bersama...

Oh  iya teman-teman, kalian ada yang tau gak apa saja upaya yang bisa kita lakukan untuk bergerak dan berdaya dalam menjaga lingkungan ini yaitu sebagai berikut : 

Konservasi Sumber Daya Alam: Upaya ini melibatkan perlindungan dan pengelolaan yang bijaksana terhadap sumber daya alam seperti hutan, lahan, air, dan keanekaragaman hayati. Ini melibatkan tindakan seperti penghijauan, pengendalian deforestasi, restorasi lahan, dan pembentukan kawasan konservasi.

Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca: Untuk mengatasi perubahan iklim, penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, dapat dicapai melalui penggunaan energi terbarukan, penghematan energi, efisiensi energi, dan pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Selain itu, promosi transportasi berkelanjutan seperti penggunaan kendaraan listrik atau berbagi kendaraan juga berperan penting dalam mengurangi emisi.

Pengelolaan Limbah: Pengelolaan limbah yang tepat sangat penting untuk mencegah pencemaran lingkungan. Ini termasuk pengurangan, daur ulang, dan pemusnahan yang aman untuk limbah padat, cair, dan berbahaya. Pemilahan limbah dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan juga membantu mengurangi dampak negatifnya.

Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup adalah langkah penting. Pendidikan lingkungan yang efektif dapat membantu masyarakat memahami dampak tindakan mereka terhadap lingkungan dan mendorong mereka untuk mengadopsi gaya hidup yang berkelanjutan.

Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan: Pengembangan dan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Contoh-contoh teknologi ini termasuk energi terbarukan, teknologi pengolahan limbah yang inovatif, dan penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan dalam produksi barang dan jasa.

Kerjasama Global: Perlindungan lingkungan hidup memerlukan kerjasama global. Negara-negara dan organisasi internasional bekerja sama untuk mengatasi masalah lingkungan global seperti perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, dan degradasi lahan. Kesepakatan internasional seperti Protokol Kyoto dan Kesepakatan Paris menjadi contoh upaya kolaboratif dalam mengatasi masalah lingkungan. Dalam menjaga lingkungan hidup, penting untuk memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan yang mengintegrasikan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Dengan adanya upaya berkelanjutan ini, diharapkan kita bisa menjaga lingkungan hidup dengan baik.

Kita perlu mengetahui fakta -fakta dan kondisi terkini di Indonesia yaitu, 

1.Adanya permasalahan sampah yang menumpuk dan tak kunjung selesai sehingga menjadi perhatian global karena akan berdampak pada lingkungan, kesehatan masyarakat, dan juga satwa liar yang ada. Contohnya, Sampah yang ada di pantai labuan, kabupaten pandeglang, provinsi Banten.yang akhir-akhir ini telah viral oleh salah satu konten kreator Indonesia yaitu pandawara group,dan permasalahan sampah ini menjadi pusat perhatian semua orang sehinggga banyak masyarakat dan instansi pemerintah ikut serta membersihkan sampah-sampah yang menumpuk di pantai, tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat sekitar terhadap lingkungan sangat diperlukan.So,kontribusi teman-teman untuk menjaga lingkungan di sekitar kita itu perlu yaaa mari kita jaga bumi alam semesta ini.

2.Pencemaran udara yang ada di Indonesia, banyak sekali pabrik industri yang berdiri, mulai dari pabrik kimia, maupun pabrik dalam pembuatan makanan. Ketika berbicara pabrik industri maka berkaitannya dengan penggunaan mesin, dimana mesin sendiri merupakan salah satu alat yang mengeluarkan asap atau uap, Dari asap itulah yang  menyebabkan polusi udara juga ikut meningkat. Pabrik yang menghasilkan asap akan memproduksi polutan seperti nitrogen oksida, sulfur dioksida, dan hidrokarbon. Bahan kimia ini bereaksi dengan sinar matahari untuk menghasilkan kabut asap, kabut tebal atau kabut polusi udara.

3.Kerusakan Hutan yang ada di Kalimantan, memiliki kawasan hutan terbesar, namun seiring bejalannya waktu  kini di Kalimantan banyak sekali proyek-proyek yang melakukan  pembebasan lahan, dan menyebabkan kota paru-paru dunia itupun mulai mengikis,sehingga berdampak pada menurunnya tingkat penyerapan emisi karbon.

4. Pencemaran tanah, Selain pencemaran udara, dampak lain dari pabrik adalah adanya pencemaran tanah, Pencemaran tanah adalah adanya bahan kimia seperti polutan atau kontaminan yang berada di dalam tanah, serta bisa menjadi racun. Akibat dari pencemaran tanah adalah berkurangnya atau bahkan menghilang nya kesuburan tanah tersebut, sehingga tidak dapat digunakan untuk proses penanaman pohon. 

5. Berkurangnya daerah resapan air Akibat  aliran air yang semakin besar. Hal tersebut  mempunyai dampak pada timbulnya bencana banjir di kawasan setempat atau bahkan di kawasan lain diluar kawasan penyangga.

#BersamaBergerakBerdaya

#UntukmuBumi

 Emisi karbon, terutama dalam bentuk gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), berperan penting dalam perubahan iklim global. Ketika emisi karbon dilepaskan ke atmosfer, mereka bertindak sebagai selubung yang memerangkap panas di dekat permukaan bumi. Efek ini dikenal sebagai pemanasan global.

Berikut adalah beberapa dampak emisi karbon pada perubahan iklim:

Peningkatan suhu global: Emisi karbon dari aktivitas manusia, seperti pembakaran bahan bakar fosil untuk energi dan transportasi, menyebabkan peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer. Hal ini menyebabkan peningkatan suhu rata-rata global. Peningkatan suhu ini berdampak pada berbagai aspek iklim, termasuk meningkatnya kejadian cuaca ekstrem, seperti gelombang panas, banjir, dan badai yang lebih kuat.

Perubahan pola cuaca: Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon juga mengubah pola cuaca di berbagai wilayah. Beberapa daerah mungkin mengalami peningkatan curah hujan, sementara daerah lain mengalami kekeringan yang lebih parah. Pola cuaca yang tidak stabil dapat mengganggu pertanian, ekosistem alami, dan menyebabkan bencana alam yang lebih sering terjadi.

Peningkatan permukaan air laut: Pemanasan global yang disebabkan oleh emisi karbon juga menyebabkan pencairan es di kutub dan gletser. Air yang dilepaskan ke laut meningkatkan permukaan air laut secara global. Peningkatan permukaan air laut dapat mengakibatkan banjir pesisir yang lebih sering terjadi, mengancam kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil.

Kerusakan ekosistem: Emisi karbon juga berdampak pada ekosistem di darat dan di laut. Perubahan suhu dan pola cuaca yang tidak stabil dapat menyebabkan migrasi dan kepunahan spesies, gangguan pada rantai makanan, dan perubahan yang signifikan dalam ekosistem alami. Hal ini juga dapat mengancam keberlanjutan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan manusia, seperti air bersih dan pangan.

Kesehatan manusia: Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon juga memiliki dampak langsung pada kesehatan manusia. Peningkatan suhu global dapat menyebabkan penyebaran penyakit yang ditularkan oleh vektor seperti nyamuk dan kutu. Selain itu, cuaca ekstrem juga meningkatkan risiko cedera fisik, gangguan pernapasan, dan dampak psikologis pada manusia.

Untuk mengurangi dampak emisi karbon pada perubahan iklim, diperlukan tindakan mitigasi yang serius. Hal ini termasuk penggunaan sumber energi terbarukan, efisiensi energi, penghijauan, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan kebijakan lingkungan yang kuat untuk mengurangi emisi karbon secara global, mari kita simak pembahasan untuk meminimalisir emisi.

Transisi ke energi terbarukan: Mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan seperti matahari, angin, dan hidroelektrik. Investasi dalam infrastruktur energi terbarukan dan pengembangan teknologi baru dapat membantu mengurangi emisi karbon.

Efisiensi energi: Meningkatkan efisiensi penggunaan energi di sektor-sektor seperti transportasi, industri, dan bangunan. Ini dapat dicapai melalui penggunaan peralatan yang lebih efisien, isolasi bangunan, penggunaan kendaraan bermotor yang lebih efisien bahan bakar, dan praktik pengelolaan energi yang baik.

Transportasi berkelanjutan: Mendorong penggunaan transportasi berkelanjutan seperti transportasi umum, sepeda, dan berjalan kaki. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor pribadi yang beremisi tinggi dapat membantu mengurangi emisi karbon dari sektor transportasi.

Penghutanan dan penghijauan: Menanam lebih banyak pohon dan menjaga keberlanjutan hutan yang ada. Pohon dapat menyerap karbon dioksida dari atmosfer dan membantu mengurangi emisi karbon. Penghijauan perkotaan juga dapat membantu mengurangi efek panas perkotaan dan memperbaiki kualitas udara.

Efisiensi industri: Mengadopsi praktik produksi yang lebih efisien dan ramah lingkungan di sektor industri. Mengurangi pemborosan energi, menggunakan teknologi yang lebih efisien, dan mengurangi emisi gas rumah kaca dari proses produksi.

Pengelolaan limbah yang lebih baik: Mengurangi emisi gas rumah kaca dari limbah padat, cair, dan gas. Daur ulang dan daur ulang limbah, serta pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya, dapat membantu mengurangi dampak emisi karbon.

Kesadaran dan edukasi publik: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang dampak emisi karbon dan pentingnya tindakan mitigasi. Kampanye pendidikan dan informasi dapat membantu mendorong perubahan perilaku yang lebih ramah lingkungan.

Kebijakan dan regulasi: Implementasi kebijakan dan regulasi yang mendukung pengurangan emisi karbon, seperti penetapan target emisi, pembatasan emisi industri, insentif fiskal untuk energi terbarukan, dan pengenaan pajak karbon.

Kolaborasi global: Kerjasama antar negara untuk mengatasi perubahan iklim dan mengurangi emisi karbon secara global. Konferensi internasional seperti Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNFCCC) dan implementasi Persetujuan Paris menjadi penting dalam mencapai tujuan pengurangan emisi global. Dengan menggabungkan berbagai tindakan ini, kita dapat meminimalisir dampak emisi karbon dan membantu mengatasi perubahan iklim.

Tindakan nyata yang dilakukan untuk mewujudkan bumi berdaya dan pulih hebat yaitu diantaranya, saling membantu menjaga bumi dari kerusakan lingkungan sehingga bumi bisa berdaya dan pulih.Kebijakan yang akan saya buat dalam bertujuan untuk mencegah risiko perubahan iklim yaitu,

1.Pemukiman padat penduduk diwajibkan memiliki daerah resapan air untuk mencegah banjir,

2.Melakukan penanaman pohon kembali atau reboisasi 

3. Memberikan surat pemberitahuan kepada pemilik pabrik supaya bisa mengurangi limbah industri yang bisa membuat polusi kotor, dengan cara pengolahan kembali limbah udara guna tercapainya zero emisi karbon.

4.Meminta kepada pemilik pabrik industri untuk membuat tempat pengolahan limbah padat/cair agar tidak dibuang ke sembarang tempat.

5. Membentuk komunitas peduli bumi.

@bloggerperempuan dan @teamupforimpact

 

By Muhamad Surya

 "Kalau#BersamaBergerakBerdaya versi kalian apanih Boleh dong tulis di kolom komentar ya!"


Komentar